Senin, 11 September 2023

Olimpiade: Event Olahraga Terbesar Dunia

Logo Olimpiade

Sejarah Olimpiade

Melansir laman resmi IOC, pertandingan Olimpiade kuno berasal dari festival untuk menghormati Dewa Zeus yang dilaksanakan di Olympia, Yunani, sekitar tahun 776 SM. Festival tersebut diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh beberapa negara kota serta kerajaan Yunani kuno. 

Dalam festival itu, dipertandingkan berbagai jenis olahraga meliputi atletik, gulat, dan tinju. Berbagai jenis olahraga itulah yang menjadi cikal bakal Olimpiade modern yang digelar hingga saat ini. Kata "Olimpiade" pun berasal dari Olympia yang merupakan tempat penyelenggaraan festival tersebut.

Olimpiade Modern

Olimpiade pada era modern pertama kali dilaksanakan pada 6 April 1896 di Athena, Yunani. Melansir KOMPAS.com Global, pesta olahraga itu digelar lagi 1.500 tahun setelah dilarang pada era Kaisar Romawi Theodosius I. Olimpiade modern pertama yang digelar di Athena dibuka oleh Raja George I dan diikuti oleh 280 atlet yang berasal dari 13 negara.

Keberhasilan pelaksanaan Olimpiade 1896 di Athena tak lepas dari jasa Pierre de Coubertin, seorang bangsawan Perancis. De Coubertin yang juga merupakan pendiri IOC berpendapat bahwa acara olahraga yang terorganisasi bisa meningkatkan moral sekaligus sosial. Uniknya, pada Olimpiade pertama, seluruh atletnya adalah laki-laki. Adapun, cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 43 cabang meliputi atletik, renang, senam, sepeda, gulat, anggar, menembak, hingga tenis. Atlet perempuan baru ambil bagian pada Olimpiade Paris 1990. Pada saat itu, terdapat 22 atlet perempuan yang mengikuti cabang olahraga tenis, berlayar, kroket, berkuda, dan golf. 

Sejak pertama kali digelar pada 1896, Olimpiade Musim Panas selalu dilaksanakan empat tahunan. Namun, ada beberapa edisi yang dibatalkan karena adanya Perang Dunia. Olimpiade tahun 1916 yang seharsunya dilaksanakan di Berlin dibatalkan karena Perang Dunia I. Sementara itu, Olimpiade 1940 dan 1944 juga dibatalkan karena Perang Dunia II.

Logo Olimpiade

Gagasan logo Olimpiade ini diawali di tahun 1984, di mana dua orang aristokrat asal Perancis bernama Pierra de Fredy dan Baron de Coubertin, mengadakan sebuah konvensi di Perancis yang bertujuan untuk menghidupkan kembali gelaran Olimpiade. Konvensi tersebut menghasilkan sebuah persetujuan akan diadakannya Olimpiade modern dan perencanaan diselenggarakannya Olimpiade 1896 di Athena oleh Komite Olimpiade Internasional.

Namun baru setelah di tahun 1912-lah logo Olimpiade yang kita kenal sekarang muncul. Hal ini didasari oleh terselenggaranya Olimpiade 1912 di Stockholm, Swedia, yang diikuti oleh berbagai negara dari 5 benua di dunia. Akhirnya, Coubertin menulis sebuah surat ke koleganya, yang berisi desain logo berbentuk cincin yang saling bertautan, yang digambar serta diwarnai secara manual menggunakan tangan. Coubertin menggunakan logo tersebut untuk emblem perayaan ulang tahun ke 20 Komite Olimpiade Internasional di 1914. Setahun kemudian, logo Olimpiade secara resmi berubah menjadi yang seperti sekarang.

Logo ini sebenarnya akan digunakan di Olimpiade Musim Panas tahun 1916 yang diselenggarakan di Berlin, Jerman. Namun karena dunia sedang dilanda Perang Dunia II, perhelatan ini dibatalkan. Akhirnya logo ini mendapatkan debutnya di Olimpiade Antwerp, Belgia pada tahun 1920.

Menurut Coubertin, desain tersebut memiliki makna tertentu. Di tahun 1931, ia menjelaskan bahwa simbol 5 cincin dengan 5 warna berbeda dan berlatar belakang warna putih, merepresentasikan 5 benua di dunia yang disatukan oleh sebuah perhelatan olahraga. Coubertin sendiri menggunakan diksi 'benua' tanpa menyebutkan benua tertentu, ataupun warna lingkaran tertentu merepresentasikan sebuah benua tertentu.


Share:

0 comments:

Posting Komentar

Copyright © Perpustakaan Wijaya Bhakti | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com